Connect with us

Sembilan Tips Pantau Tumbuh Kembang Anak Untuk Maksimalkan Pembelajaran Daring

Berita

Sembilan Tips Pantau Tumbuh Kembang Anak Untuk Maksimalkan Pembelajaran Daring

POJOK KUTIM

Siaran Pers Corol Arepin

Jakarta, Kabarkutim.com – Pandemi COVID-19 memaksa banyak siswa untuk melakukan kegiatan belajar daring bersama guru.

Hal ini membutuhkan peran orang tua untuk memantau tumbuh kembang anaknya.

“Pembelajaran online membutuhkan pendidikan yang optimal, bukan pembelajaran tatap muka,” ujar Dr Bonnie Oktisari Spa. , Sidang Dokter Anak RS Siloam Semarang Jumat 11 Maret 2022 Instagram Live Discussion.

Bonnie Oktisari menjelaskan bahwa peran ayah sangat penting dalam hal ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua memegang peranan penting terutama dalam mendukung anak-anak yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama untuk melakukan kegiatan belajar di rumah.

Anak pada level ini masih membutuhkan bantuan untuk lebih fokus dan termotivasi untuk menciptakan suasana pendidikan. Dengan bantuan yang tepat, orang tua dapat memantau dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka selama epidemi.

Penting untuk diingat bahwa membantu anak-anak selama pembelajaran virtual tidak selalu berhasil dengan lancar. Anak sering mengalami hambatan seperti mulai kehilangan motivasi untuk belajar, menjadi lebih emosional, sulit dikendalikan, atau bahkan marah.

Simak sembilan tips berikut untuk mengatasi masalah ini.

1. Berkomunikasi dengan dan memahami anak.

Anak-anak TK dan SD terkadang tidak memahami keadaan pandemi Covid-19 dan mungkin bertanya-tanya, mengapa mereka tidak datang ke sekolah secara rutin?

Mengapa saya belum bisa bermain dengan teman-teman saya? Kenapa jaraknya belum?

Tanggung jawab atas pertanyaan ini adalah orang tua harus menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa pandemi ini akan memaksa mereka untuk melakukan berbagai aktivitas di rumah, mulai dari belajar hingga bermain.

Orang tua akan menemani mereka dalam proses pembelajaran untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mereka dan agar mereka tidak perlu takut.

2. Anak harus diberi aturan.

Kebiasaan baik yang dikembangkan sebelum pandemi harus terus dipertahankan agar anak menjadi mandiri dan terbiasa beraktivitas.

Tetap terapkan aturan yang sama kepada anak-anak Anda: bangun pukul 06:00 setiap pagi, mandi dan sarapan sebelum tiba di Zoom, dan batasi waktu tidur Anda di malam hari.

3. Buat pojok atau ruang belajar.

Atas persetujuan anak-anak, sudut belajar dibuat untuk memberikan gambaran bahwa ada ruang bagi anak-anak untuk belajar.

Pilihan sudut belajar juga disesuaikan dengan keinginan anak agar lebih menyenangkan. Misalnya, anak-anak lebih suka belajar sambil melihat ke luar rumah, jadi siapkan meja belajar di dekat balkon rumah Anda.

4. Inovasi dalam pembelajaran anak.

Ajak anak Anda untuk melakukan kegiatan di rumah yang sesuai dengan kurikulum sekolah.

Misalnya, materi pendidikan anak di sekolah tentang berhitung, jadi orang tua bisa mengajak anaknya membuat kue dan anak bisa menghitung kue yang sudah dibuat. Hal ini juga bertujuan untuk melatih saraf motorik dan kognitif anak.

5. Mulailah kegiatan belajar Anda dengan doa.

Orang tua dapat mendorong anak-anak mereka untuk berdoa atau melakukan olahraga ringan untuk lebih mempersiapkan anak-anak mereka untuk kegiatan belajar.

6. Ucapkan terima kasih kepada anak-anak Anda.

Mendampingi anak-anak, berterima kasih kepada mereka karena telah membuat mereka merasa lebih dihargai, sekecil apa pun upaya mereka dalam kegiatan belajar.

7. Tinjau atau tingkatkan materi pelatihan.

Setelah belajar, mintalah anak hanya mengulang materi dan kegiatan.

8. Akhiri kegiatan belajar dengan doa.

Anak juga perlu mengetahui kapan waktu kegiatan belajar berakhir. Hal ini untuk memastikan anak-anak yang harus belajar dalam waktu lama tidak menjadi bosan dan lelah.

Selain doa, lagu juga dapat digunakan untuk menandai berakhirnya suatu kegiatan belajar.

9. Orang tua harus sabar dengan senyuman.

Tampaknya sulit, tetapi tersenyum dan bersabar juga penting. Jangan biarkan anak Anda depresi, stres, dan enggan belajar di rumah.

Post Views: 10

Baca selengkapnya…

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

To Top