Connect with us

Praktik Pengawetan Mayat Tertua Ternyata Bukan Dari Mesir, Tetapi Negara Ini

Berita

Praktik Pengawetan Mayat Tertua Ternyata Bukan Dari Mesir, Tetapi Negara Ini

POJOK KUTIM

Kabarkutim.com – Para arkeolog yang mempelajari pelestarian tubuh akhirnya menemukan bukti baru.

Baik pelestarian mayat maupun tradisi yang lebih tua tidak berasal dari Mesir, yang terkenal dengan mumifikasi firaun.

Praktek pembalseman tertua dimulai di wilayah Mediterania.

Bukti praktik mumifikasi tertua datang setelah para peneliti melakukan penelitian terhadap sisa-sisa kerangka manusia berusia 8.000 tahun yang terkubur di Lembah Sado di Mesolitik Portugal.

Para ahli mengatakan sisa-sisa manusia sengaja dimumikan sebelum dimakamkan, dan penemuan itu adalah bukti pertama dari pembalseman mumi Mesolitik di Eropa dan tertua di dunia.

Seperti dikutip Science Alert pada Minggu, 3 Juni 2022, bukti mumifikasi tertua berasal dari mumi chinchoro yang ditemukan di Gurun Atacama Chili 7.000 tahun lalu.

Bukti tertua ada di Mesir, yang terkenal dengan praktik mumifikasi sejak 5.600 tahun yang lalu.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Rita Perotio Stern dari Universitas Uppsala di Swedia mengatakan: “Studi kami menggabungkan analisis arkeologi dengan studi empiris ilmu pemakaman dan menambahkan dimensi baru untuk pemahaman kita tentang praktik pemakaman Mesolitik.” “Dia berkata.

Para arkeolog dan antropolog percaya mumifikasi mungkin tidak jarang terjadi pada zaman prasejarah, tetapi bukti sulit ditemukan.

Ini karena, tidak peduli seberapa bagus jaringan lunak mumi, ia cenderung memburuk seiring waktu.

Salah satu alasannya adalah iklim yang ringan dan basah seperti di sebagian besar Eropa, yang pada akhirnya membuat jaringan lunak tidak dapat bertahan lama di situs arkeologi.

Dalam studi ini, para peneliti merekonstruksi sisa-sisa kerangka yang ditemukan di Lembah Sado lebih jauh dari sebelumnya menggunakan sumber gambar berkualitas tinggi yang diambil oleh arkeolog Manuel Farinha dos Santos.

Hasilnya, para arkeolog mampu merekonstruksi secara rinci bagaimana mayat itu dibuang sebelum dimakamkan. Para peneliti menyimpulkan bahwa sisa-sisa yang ditemukan di Lembah Sado adalah mumi.

Terlihat pada ekstremitas dalam posisi hiperfleksi, tidak ada dislokasi dan sedimen disekitarnya cepat terisi.

Menurut para peneliti, semuanya merupakan bukti kuat bahwa mumi itu dikubur. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa praktik pembalseman lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.

Temuan ini juga dapat memperluas pemahaman kita tentang bagaimana nenek moyang kita merawat orang mati. Studi ini dipublikasikan di European Journal of Archaeology.

Artikel ini diterbitkan dengan judul “Bukan dari Mesir, tetapi dari Eropa, praktik mumifikasi tertua”.

Post Views: 8

Baca selengkapnya…

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

To Top