Berita
Penelitian Terbaru, Pakai Smartphone Berlebihan Melemahkan Otak
JAKARTA – Penggunaan ponsel pintar secara berlebihan terbukti melemahkan kekuatan jaringan otak. Hal ini terungkap dalam studi tentang kontrol kognitif dan fungsi eksekutif yang diterbitkan dalam Psychiatric Research: Neuroimaging.
Dengan diluncurkannya Cypost pada Rabu (20/12/2023), penurunan aktivitas saraf ini dapat berdampak penting dalam memahami kecanduan perangkat digital. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan dampak ponsel pintar terhadap kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa tahun terakhir, topik penggunaan ponsel pintar yang berlebihan telah mendapat banyak perhatian, dengan banyak penelitian yang menyoroti dampak negatifnya terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial.
Para peneliti berusaha mengetahuinya dengan memeriksa hubungan antara penggunaan ponsel pintar secara berlebihan dan aktivitas otak, khususnya dalam domain kognitif seperti perhatian, pengambilan keputusan, dan memori.
Penelitian ini Gudrun M. Heinemann, Mike M. Schmittgen, Nadine D. Wolff, Dusan Hirzak, Katharina M. Ditulis oleh Kubera, Fabio Sambataro, Patrick Bach, Julian Koenig dan Robert Christian Wolff.
Para peneliti dengan hati-hati memilih 39 peserta berdasarkan kriteria tertentu seperti usia, kemampuan bahasa, dan tidak adanya gangguan neurologis atau kejiwaan. Berdasarkan skor mereka pada Skala Kecanduan Ponsel Cerdas, skala yang diterima secara luas untuk mengukur kecanduan ponsel cerdas, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengguna ponsel pintar berat dan kelompok kontrol. Setiap peserta menyelesaikan serangkaian penilaian termasuk Inventarisasi Kecanduan Ponsel Cerdas dan skala psikologis lainnya untuk mengukur berbagai aspek kecanduan ponsel cerdas dan kesehatan mental.
Bagian inti dari penelitian ini melibatkan penggunaan magnetic resonance imaging (MRI) untuk membuat gambaran rinci aktivitas otak peserta saat mereka melakukan berbagai tugas yang dirancang untuk menguji fungsi kognitif, seperti perhatian (tugas flanker), memori (tugas en-back) dan tanggapan. Untuk isyarat (pemetaan CR). Pendekatan ini memungkinkan para peneliti untuk mengidentifikasi pola saraf spesifik yang terkait dengan penggunaan ponsel pintar yang berlebihan.
Kelompok pengguna ponsel pintar berat menunjukkan berkurangnya kekuatan secara signifikan pada jaringan otak yang dikenal sebagai jaringan frontoparietal. Jaringan ini sangat penting untuk pengendalian perhatian dari atas ke bawah. Pada dasarnya, ini mengukur konsentrasi perhatian dan pengendalian impuls. Studi ini juga menemukan bahwa penurunan kekuatan jaringan ini dikaitkan dengan skor yang lebih tinggi pada Inventarisasi Kecanduan Ponsel Cerdas, khususnya pada aspek-aspek seperti waktu yang dihabiskan menggunakan ponsel cerdas dan kemauan untuk menggunakannya.
Menariknya, pola-pola saraf ini serupa dengan pola-pola saraf yang terlihat pada bentuk-bentuk perilaku kecanduan lainnya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya dasar saraf umum yang menyebabkan kecanduan, baik terhadap zat-zat atau ponsel pintar. Namun penelitian ini bukannya tanpa keterbatasan. Kekhawatiran utama adalah ukuran sampel yang relatif kecil dan kelompok demografi peserta yang spesifik (dewasa muda), yang mungkin membatasi kemampuan generalisasi temuan.
Lebih lanjut, kesimpulan tersebut tidak dapat ditarik apakah penggunaan ponsel pintar yang berlebihan disebabkan oleh pola saraf tersebut atau sebaliknya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi lebih jauh hubungan ini dan menentukan apakah perubahan saraf ini bersifat permanen atau reversibel.
“Penelitian ini jelas memerlukan replikasi sebanyak mungkin, termasuk perluasan ke kelompok yang lebih besar, termasuk penilaian longitudinal. Namun, pada saat yang sama, penelitian ini memberikan temuan baru yang penting yang menunjukkan modulasi top-down domain-independen oleh jaringan kontrol eksekutif frontoparietal pada individu. dengan penggunaan ponsel pintar yang membuat ketagihan,” kata peneliti. Dijelaskan.
Meskipun kontrol kognitif belum diteliti pada banyak gangguan penggunaan narkoba dan kecanduan perilaku, tanda-tanda saraf yang diidentifikasi dalam penelitian ini mungkin tidak dianggap spesifik untuk penggunaan ponsel cerdas yang berlebihan. Dalam hal ini, penelitian di masa depan harus membedakan kontribusi yang berbeda dari jaringan ini terhadap faktor risiko dan ketahanan yang dapat mendukung atau mencegah perilaku kecanduan.
Post Views: 4
