Connect with us

Pejuang Terumbu Karang dari Desa Pinang

Berita

Pejuang Terumbu Karang dari Desa Pinang

POJOK KUTIM

INFOKUTIM.COM – Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem paling beragam dan penting di Bumi. Kawasan ini menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut, melindungi pantai dari erosi, dan mendukung nelayan dengan memelihara ikan untuk dijual. Namun terumbu karang di seluruh dunia mengalami kerusakan parah karena berbagai faktor.

Terumbu karang merupakan rumah bagi berbagai organisme laut, antara lain ikan, teripang, kerang, dan spesies laut lainnya. Ketika terumbu karang rusak, banyak spesies yang kehilangan habitatnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi, bahkan punahnya beberapa spesies, sehingga mempengaruhi rantai makanan laut dan keanekaragaman hayati laut.

Terumbu karang berfungsi sebagai pelindung alami pantai. Mereka melunakkan gelombang dan badai, mengurangi erosi pantai, dan melindungi pemukiman manusia di dekat pantai. Kerusakan terumbu karang meningkatkan risiko erosi pantai, yang dapat menyebabkan kerugian harta benda dan ekonomi yang signifikan.

Terumbu karang merupakan bagian penting dari ekosistem laut yang kompleks. Mereka menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi ikan yang penting dalam penangkapan ikan komersial. Jika terumbu karang rusak, produktivitas ekosistem laut secara keseluruhan bisa terganggu.

Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan terumbu karang memutih. Ketika suhu laut meningkat, terumbu karang melepaskan alga simbiosisnya, yang memberikan warna dan nutrisi pada terumbu. Akibatnya terumbu karang menjadi pucat dan mati. Pemutihan terumbu karang telah menjadi masalah global yang serius, yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian besar terumbu karang.

Pencemaran limbah industri, pertanian, dan domestik dapat merusak terumbu karang. Kelebihan nutrisi di perairan dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan dan memicu eutrofikasi yang dapat mematikan terumbu karang.

Cara-cara seperti penangkapan ikan yang merusak dengan bahan peledak atau alat penangkapan ikan yang merusak terumbu karang, seperti pukat, dapat merusak terumbu karang secara fisik. Selain itu, pariwisata yang tidak berkelanjutan, seperti penambangan karang dan pelanggaran peraturan penyelaman, juga dapat merusak terumbu karang.

Terumbu karang merupakan rumah bagi sekitar 25 persen spesies laut yang diketahui, meskipun terumbu karang hanya menutupi 1 persen permukaan laut. Kerusakan terumbu karang dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati laut yang berharga.

Kerusakan terumbu karang merupakan masalah serius yang mengancam ekosistem laut dan keseimbangan ekologi global. Upaya konservasi dan perlindungan terumbu karang semakin penting untuk melindungi lingkungan laut yang rapuh. Konservasi dan penguatan ekosistem di laut Sungai Penang

Anak Desa Sungai Pinang atau lebih dikenal dengan Andespin merupakan sebuah inisiatif luar biasa yang fokus pada dua hal utama: pelestarian ekosistem laut pesisir Sungai Pinang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan. Cikal bakal program ini mulai muncul berkat David Hidiat, seorang pemuda yang memiliki kepedulian mendalam terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan komunitasnya. Kisah Endespin bermula pada tahun 2014 di Nagari Sungai Pinang, Pasir Selatan, Sumatera Barat.

David Hidayat, lulusan Perikanan dan Kelautan dari Universitas Bong Hatta, Padang, Sumatera Barat, memiliki visi yang jelas untuk memperbaiki kondisi laut pesisir Sungai Pinang. Ia menyadari, kawasan pesisir ini mengalami kerusakan parah akibat perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab, seperti penggunaan alat penangkapan ikan yang merusak lingkungan, serta dampak negatif wisatawan yang tidak curiga merusak ekosistem terumbu karang dan biota laut di sekitarnya.

Kerusakan lingkungan ini tidak hanya mengancam kehidupan biota laut, namun juga berdampak pada kelestarian alam dan kondisi perekonomian masyarakat pedesaan secara keseluruhan. David, dalam pemahaman dan pengetahuannya setelah menyelesaikan studi tingginya, memutuskan untuk melakukan sesuatu yang konkrit.

Ia mendirikan klub yang beranggotakan anak-anak muda Nagari Sungai Pinang, kampung halamannya. David melihat potensi besar di sektor kelautan dan perikanan yang belum tergarap. Saat itulah Andespin muncul sebagai inisiatif yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Andespin bukan sembarang organisasi. Ini adalah gerakan sosial yang mengatasi permasalahan lingkungan secara holistik. Tujuannya adalah memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan, khususnya generasi muda. Untuk mencapai misi tersebut, Andespin melakukan berbagai kegiatan yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Dengan dedikasi, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama kuliah serta aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi, beliau menjadikan Endspin sebagai panggilan dan pekerjaan utamanya. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga lingkungan, namun juga memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran tentang keberlanjutan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Laut Sungai Pinang dan warganya.

Atas gerakan inspiratifnya sebagai perawat terumbu karang dan penggerak perekonomian masyarakat, David Haydiat menerima SATU Indonesia Awards bersama beberapa tokoh inspiratif lainnya pada tahun 2021.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Update Terbaru Proyek Bendungan Raksasa Pencegah Tenggelamnya Pantai Jawa Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan tahap pembangunan bendungan raksasa di wilayah Pulau Jawa, termasuk Jakarta. INFOKUTIM.COM.co.id 10 Januari 2024

Baca selengkapnya…

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

To Top