Berita
Menthobi Karyatama Raya Akuisisi Khatulistiwa Sinergi Omnidaya, Ini Kata Analis
Laporan reporter kabarkutim.com.com Choirul Arifin
kabarkutim.com.COM, JAKARTA – Saham korporasi PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) mulai memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan pada tahun 2023.
Pertumbuhan penjualan perusahaan investasi sektor industri pertanian yang tergabung dalam Grup Maktour ini diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2024.
Salah satu aksi yang mulai menopang pendapatan MKTR adalah dengan mengakuisisi PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO). Hasilnya akan segera menambah pendapatan perusahaan mulai September 2023 dan seterusnya.
KSO merupakan pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 30 ton per jam (TPH) di Lamandau, Kalimantan Tengah. Mengutip data Pameran Umum MKTR 2023, kontribusi KSO sepanjang tahun bisa mencapai hampir 36 ribu ton atau menyumbang setidaknya Rp441,5 miliar terhadap total pendapatan MKTR.
“Sentimen beli positifnya panjang. Karena kenaikan aset dan lain-lain secara fundamental bagus,” kata Analis Pasar Modal sekaligus pendiri Proyek WH William Hartanto, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini.
Oleh karena itu, William menilai sangat positif melihat properti KSO berkontribusi langsung terhadap tambahan pendapatan MKTR di tahun 2023.
MKTR berpotensi mencatatkan kontribusi KSO lebih dari Rp 230 miliar terhadap pendapatan Perseroan dalam empat bulan terakhir tahun ini. Sejak akuisisi MKTR, kapasitas produksi KSO meningkat hingga rata-rata utilisasi 95% dibandingkan rata-rata 80% secara bulanan.
Kontribusi penuh KSO terhadap pendapatan MKTR akan terealisasi pada tahun depan. Pada tahun 2024, MKTR berpotensi mencapai produksi CPO lebih dari 81 ribu ton. Potensi pendapatannya setidaknya bisa mencapai Rp 1,2 triliun atau hampir dua kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan Rp 750 miliar hingga 800 miliar.
Guglielmo menambahkan, dampak positif dari tindakan perseroan yang dilakukan MKTR dalam melakukan akuisisi guna meningkatkan skala komersial akan memperkuat fundamental bisnis. Hal ini akan berkorelasi langsung dengan pergerakan harga. “Untuk pergerakan saham, investor biasanya melihat fundamentalnya juga,” lanjutnya.
Secara keseluruhan, William merekomendasikan pembelian saham industri perkebunan kelapa sawit seperti MKTR untuk jangka panjang. Hal yang positif bagi industri adalah kebijakan B35 atau biodiesel dengan kandungan minyak sawit 35 persen.
Secara terpisah, CEO MKTR Harry M. Nadir menjelaskan selain tambahan produksi dan penjualan CPO, kehadiran KSO juga meningkatkan produksi Inti Sawit (PK) yang berpotensi meningkat 102 persen dari semula 7.332 ton. Dari tahun 2022 menjadi 14.804 ton pada tahun 2023.
Harry mengatakan, kepemilikan langsung KSO atas seluruh kapasitas produksi dan penjualan pada tahun 2023 merupakan pernyataan jelas bahwa orientasi pertumbuhan MKTR terletak pada kreativitas dan inovasi. Tidak ada kompetisi untuk peningkatan kepemilikan dan pembelian lahan perkebunan.
“Fokus kami adalah menghasilkan pendapatan baru atau menciptakan sumber pendapatan baru,” ujarnya.
Selain itu, pada akhir tahun 2023, MKTR juga akan memasuki proses penyelesaian pabrik kelapa sawit yaitu Kernel Crushing Plant (KCP). Kapasitas produksi akhir ini akan efektif pada Februari 2024.
Kapasitas produksi KCP mencapai 60 ton per hari sehingga menghasilkan Minyak Inti Sawit (PKO) sebanyak 8.208 ton dan Kernel Cake sebanyak 9.430 ton, kata Harry. Potensi kontribusi KCP terhadap pendapatan MKTR bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar pada tahun 2024.
Profitabilitas MKTR juga akan meningkat seiring dengan penjualan Minyak Sawit Mentah (CPKO). CPKO diperoleh dari buah sawit atau biji hasil proses CPO lainnya.
Inti ini merupakan bahan baku utama yang diubah menjadi KCP untuk menghasilkan CPKO dengan nilai tambah lebih tinggi. CPKO umumnya dibutuhkan untuk bahan baku kebutuhan sehari-hari seperti sabun, shampoo, deterjen, olahan coklat dan masih banyak lainnya.
Post Views: 6
