Berita
Anak dengan Katarak Kongenital Bisa Dapat Kacamata Gratis, Begini Caranya
kabarkutim.com.com – Katarak kongenital merupakan penyakit yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Saat lahir, bayi dengan katarak kongenital memiliki lapisan putih yang menutupi matanya, sehingga tidak dapat melihat atau bergerak.
Jika tidak ditangani dengan baik, katarak kongenital dapat mengganggu tumbuh kembang anak karena ketidakmampuan melihat.
“Karena 83 persen kemampuan seseorang dalam mengolah informasi berasal dari penglihatan. Sejak lahir hingga tua, penglihatan dibutuhkan sebagai jendela dunia,” kata dokter spesialis mata Prof.Dr. MD Dr. Nila F. Moelek, SPM(K), Operasi Katarak Gratis di RS Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (29/7) saat jumpa pers Optik Tungal di Jakarta baru-baru ini.
Tanda awal katarak kongenital pada anak biasanya berupa pupil berwarna putih. Penyebabnya antara lain kelainan genetik, kelainan metabolisme janin, dan/atau penularan intrauterin dari calon ibu ke janin akibat penyakit mata lainnya.
Profesor Neela melanjutkan, pengobatan katarak kongenital dengan operasi lensa intraokular dianjurkan sesegera mungkin. Namun hal ini tidak dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak karena berat badannya masih rendah. Jadi, pilihan lainnya adalah dengan menggunakan kacamata khusus.
Teknik operasi katarak kongenital sangat berbeda dengan teknik operasi katarak dewasa. Jika operasi katarak kongenital tidak berhasil, anak juga berisiko mengalami kebutaan 100 persen.
Kacamata khusus ini sebaiknya segera diberikan agar anak bisa melihat lebih jelas dan mencegah ambliopia atau mata malas, kata mantan Menteri Kesehatan 2014-2019 itu.
Ia juga mengatakan, operasi katarak kongenital didukung oleh BPJS. Namun kacamata bisa didapatkan dengan BPJS setiap dua tahun sekali.
Namun kacamata khusus untuk katarak kongenital harganya mahal. Alexander Kurniawan, CEO Optic Tungal, mengungkapkan harga sebuah kacamata bisa mencapai Rp 10 jutaan.
Sedangkan anak penderita katarak kongenital biasanya perlu mengganti kacamata 2-4 kali dalam setahun karena bola matanya masih dalam masa pertumbuhan.
Menurut Alex, anak penderita katarak kongenital di Indonesia banyak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Saat meluncurkan program donasi 90 kacamata pada tahun 2019, Optik Tunggal mencatat anak penderita katarak kongenital terbanyak berada di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Kami masih belum memiliki informasi yang cukup karena katarak kongenital bukanlah penyakit yang populer di Indonesia. Yang paling banyak kita dengar adalah katarak pada orang dewasa,” ujarnya.
Tahun ini Optik Tunggal berencana melanjutkan program donasi kacamata khusus katarak kongenital dengan sasaran sebanyak 2.025 anak.
“Kalau ada keluarga kurang mampu tolong beritahu kami. Kami sudah siapkan kontaknya, tinggal telepon saja nanti tim kami akan datang,” ujarnya.
Pengajuan donasi kacamata untuk katarak kongenital dapat dilakukan dengan mengirimkan pesan ke nomor WhatsApp 08118755193 dan informasi lengkap mengenai persyaratannya dapat dilihat di profil Instagram Optik Tunggal.
Post Views: 7
