Berita
Cara Ampuh Ajak Anak Sarapan Pagi, Yuk Cobain 5 Trik Ini!
INFOKUTIM.COM, Jakarta – Anak mungkin tidak sempat sarapan, atau terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga anak kurang makan sebelum berangkat sekolah. Anak tersebut mungkin juga menolak untuk sarapan.
Bukan hal yang aneh jika kita sesekali melewatkan sarapan. Namun, jika hal ini menjadi kebiasaan, anak-anak akan kehilangan banyak manfaat bagi kesehatan, kesejahteraan, dan bahkan prestasi akademisnya. Mengapa beberapa anak melewatkan sarapan?
Sarapan memberi anak energi untuk memulai hari mereka. Meskipun demikian, 13% anak usia sekolah melewatkan sarapan. Untuk remaja berusia 12 hingga 19 tahun, angka tersebut rata-rata meningkat hingga lebih dari 27 persen.
Wanita mulai melewatkan sarapan lebih awal dan lebih sering dibandingkan pria. Anak-anak segala usia memiliki berbagai alasan untuk melewatkan sarapan. Beberapa dari mereka adalah picky eater.
Pada 13 Desember 2023, situs American Academy of Pediatrics’ Committee on Nutrition and Healthy Children dikutip mengatakan bahwa beberapa orang tidak menyukai sarapan. Anak-anak mungkin melewatkan sarapan untuk menghindari penambahan berat badan.
Di Amerika Serikat, banyak remaja yang sibuk hingga larut malam dengan pekerjaan rumah, kegiatan ekstrakurikuler, dan pekerjaan paruh waktu. Mereka tidur larut malam lalu bangun dan bergegas ke sekolah, sehingga tidak sempat makan.
Selain itu, ketika anak kurang tidur, ia mungkin merasa terlalu lelah atau mual untuk makan saat bangun di pagi hari.
Berusaha membuat sarapan bergizi lebih baik daripada melewatkannya. Berikut beberapa cara untuk menjadikan sarapan sebagai bagian sehat dalam keseharian anak Anda: 1. Tetapkan waktu tidur lebih awal
Pastikan anak Anda tidur lebih awal agar ia bangun tepat waktu untuk sarapan. Berapapun usianya, tidur merupakan faktor penting dalam kesehatan anak secara keseluruhan. 2. Jika memungkinkan, sarapanlah bersama keluarga
Idealnya, seluruh anggota keluarga bisa duduk bersama dan sarapan. Penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang makan bersama cenderung makan lebih sehat.
Hal ini juga memberikan kesempatan kepada orang tua untuk menjadi teladan dalam nutrisi dan perilaku makan. Namun, sarapan santai bersama anak-anak Anda setiap pagi mungkin tidak realistis bagi sebagian besar keluarga.
Namun, hal yang realistis adalah memastikan Anda memberikan cukup waktu bagi anak Anda untuk makan tanpa stres. Ini sangat penting bagi bayi dan anak kecil. Pastikan Anda menyisakan cukup waktu di pagi hari untuk sarapan. 3. Tidak perlu membatasi pemikiran Anda
Anda tidak perlu dibatasi oleh apa pun untuk memutuskan apa yang baik untuk sarapan. Pikirkan protein, pikirkan buah-buahan dan sayuran, dan berpikirlah kreatif.
Misalnya, jika anak Anda tidak menyukai makanan sarapan seperti telur, roti panggang, atau sereal, cobalah pilihan berikut: Pisang beku: Celupkan pisang ke dalam yogurt. Gulingkan ke dalam butiran yang dihancurkan dan bekukan. Smoothie: Campurkan susu, buah, dan es dalam blender. Sisa Makanan: Sajikan sisa makanan dari tadi malam. Pilihan yang bagus termasuk ayam atau pasta.
4. Siapkan sarapan malam sebelumnya
Dengan kata lain, rencanakan ke depan. Pendekatan ini dapat membantu Anda membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
Misalnya, Anda dapat menyiapkan sarapan pada malam sebelumnya: Telur rebus, Irisan buah segar, 5. Sediakan makanan yang dapat dibawa pulang dan dimakan saat bepergian.
Sarapan yang mencakup empat makanan pokok adalah yang terbaik. Namun jika cara tersebut tidak berhasil, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah memberikan anak Anda camilan cepat saji yang bisa Anda ambil dan makan dalam perjalanan ke sekolah.
Pilihan yang baik meliputi: Telur rebus Yogurt Sereal kering Energy bar Buah segar atau kering Bagel dengan krim keju rendah lemak
Hindari kopi dan minuman berenergi, meskipun anak Anda mungkin menikmatinya. Keinginan untuk mendapatkan energi dengan cepat tentu bisa dimaklumi. Namun kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung pada remaja.
Susu merupakan minuman sarapan yang ideal untuk anak-anak atau remaja karena mengandung protein dan nutrisi lainnya. Protein akan membantu mencegah anak atau remaja Anda merasa lapar di kemudian hari.
Membiasakan anak untuk sarapan bisa jadi sulit. Mengutip dari website Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, beberapa langkah berikut dapat dilakukan untuk mengubah keadaan tersebut: Anak harus membiasakan bangun pagi agar mempunyai waktu yang cukup. Orang tua hendaknya memberikan contoh yang baik dengan mengembangkan kebiasaan sarapan pagi. Yang terbaik bagi anak-anak adalah didampingi anggota keluarga saat mereka sarapan. Orang tua dan guru bersusah payah mengingatkan anak-anak mereka bahwa mereka harus sarapan dan menjelaskan kepada mereka manfaat sarapan. Bagi anak yang tidak sempat sarapan, sebaiknya membawa bekal sendiri ke sekolah.
