Berita
Misi Artemis I Sukses, NASA Tunjuk Kru Artemis II untuk Misi ke Bulan
Diposting oleh Jurnalis INFOKUTIM.COM, Fitri Wulandari
INFOKUTIM.COM.COM, NEW YORK – NASA Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan empat astronot yang akan menjadi bagian dari misi Artemis II untuk perjalanan sepuluh hari mengelilingi bulan dan dijadwalkan kembali pada akhir tahun 2024.
Pengumuman itu muncul tak lama setelah Gedung Putih mengumumkan permintaan pendanaan NASA.
Dilansir laman Russia Today, Selasa (4/4/2023), tim ini akan beranggotakan Direktur Reid Wiseman, Pilot Victor Glover, spesialis misi Christina Koch, ketiganya dari NASA dan Astronot Jeremy Hansen dari Badan Antariksa Kanada (CSA). yang juga memiliki Intelijen Misi Profesional.
“Di antara para kru terdapat wanita pertama, orang kulit berwarna pertama, dan orang Kanada pertama yang melakukan misi ke bulan, dan keempat astronot ini akan mewakili umat manusia terbaik saat mereka mengeksplorasi manfaat dari masing-masing misi tersebut,” Vanessa Wyche, direktur dari misi tersebut. . Pusat Luar Angkasa Johnson NASA di Houston, Texas.
Sementara itu, Presiden CSA, Francois Philippe Champagne, mengatakan kehadiran Hansen sangat penting untuk pekerjaan tersebut.
“Kontribusi Hansen bukan hanya bagian dari sejarah kita di luar angkasa, tapi juga bukti hubungan dan kerja sama kedua negara kita (AS dan Kanada),” tentang Champagne.
Perlu dicatat bahwa program Artemis dirancang pada masa kepresidenan Trump sebagai tindak lanjut dari foto bulan Apollo pada tahun 1960-an, dan diberi nama sesuai dengan nama anak kembar dari ibu agung para dewa Yunani.
Tujuan sebelumnya adalah mendaratkan kapal AS di bulan pada tahun 2025, namun harapan tersebut hancur karena kurangnya dana di Kongres AS dan perubahan yang terjadi di Gedung Putih.
Presiden AS Joe Biden telah mengalihkan fokusnya ke keberagaman dan inklusi, namun ia terus bergerak maju, dengan alasan persaingan dari Tiongkok.
Setelah beberapa kali penundaan, Artemis I diluncurkan pada Desember 2022 dan menyelesaikan bulan tanpa awak.
Kemudian Artemis II dirancang untuk mengulangi misi Apollo 8 tahun 1968, dengan sepuluh hari ‘mengelilingi bulan’, seperti dijelaskan NASA.
Berbeda dengan misi Apollo yang bertujuan mencapai bulan, Artemis mempunyai misi yang lebih ambisius.
NASA ingin membangun stasiun di dalam bintang, yang merupakan titik transfer untuk misi masa depan, dan membangun pangkalan di wilayah sub-kutub, di mana es dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia dan menghasilkan bahan bakar roket.
Namun, sebagian besar teknologi untuk sistem ini masih terus dikembangkan.
SpaceX milik miliarder Elon Musk saat ini sedang membangun misi Artemis III dunia, berdasarkan misi Bintangnya.
Kapsul Starliner milik Boeing, yang juga akan digunakan dalam program tersebut, saat ini mengalami penundaan.
