Connect with us

Sederet Fakta Alun-Alun Pataraksa Cirebon yang Ambruk, Padahal Baru Diresmikan November 2023

Berita

Sederet Fakta Alun-Alun Pataraksa Cirebon yang Ambruk, Padahal Baru Diresmikan November 2023

POJOK KUTIM

INFOKUTIM.COM, Jakarta – Warga dunia maya dihebohkan dengan video runtuhnya Lapangan Patraksh di kawasan Cirebon pada Selasa, 2 Januari 2024. Gedung yang menelan biaya 16,1 miliar rupiah itu dikabarkan rusak akibat hujan deras. , runtuh.

Seorang netizen mengatakan, sebelumnya ada beberapa kerusakan yang terlihat di Lapangan Patraksha. “Saya terkejut ini belum diluncurkan secara resmi sejak lama,” kata pengguna X, yang pernah bekerja di Twitter.

Mengulik lebih jauh gedung yang digadang-gadang menjadi “ikon baru Kabupaten Cirebon”, berikut beberapa fakta relevan yang dirangkum dari laman Pemkab Cirebon seperti dikutip Rabu (1/3/2024). 1. Pembukaan pada bulan November 2023

Pada tanggal 10 November 2023, Pemerintah Daerah Cirebon meresmikan Lapangan Patraksha di wilayah Cirebon. Pembangunan tahap pertama gedung ini dimulai pada tahun 2021 dengan anggaran sebesar 11,6 miliar rupiah.

Kemudian pada tahun 2023 akan dilakukan pembangunan tahap kedua dengan anggaran kurang lebih Rp 4,5 miliar dengan dukungan dana dari Provinsi Jawa Barat. Prasasti tersebut ditandatangani saat peresmian oleh Bupati Cerebro Imron didampingi Wakil Bupati Cerebro Wahu Tiptaningsih, Sekretaris Daerah Kabupaten Cerebro Hilmi Rivai. 2. Lambang Baru Kabupaten Cirebon

Berbicara pada peresmian tersebut, Imron mengatakan pihaknya bangga dengan kehadiran Patraksh Square. “Taman di Patraksh Square ini menjadi penanda bahwa kita memiliki taman untuk rekreasi, bersantai atau bersosialisasi bersama teman dan keluarga,” ujarnya.

Mari kita bekerja sama menjaga (taman di Pataraksha Chowk) tetap bersih, tambahnya. “Ini adalah tempat di mana orang-orang berkumpul dan bermain sebagai keluarga.”

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Cerebro Vahu Tiptaningsih juga meminta masyarakat turut serta menjaga Lapangan Patraksh. “Dengan adanya alun-alun ini, masyarakat harus merawatnya dengan baik agar bisa lebih lama menikmatinya. Sehingga taman di Alun-Alun Pataraksha bisa menjadi tempat bermain anak-anak secara gratis,” ujarnya. 3. Ditunda

Revitalisasi taman depan gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon (CETDA) sebenarnya sempat tertunda karena pandemi. Saat itu, anggaran pemerintah difokuskan untuk memerangi dampak pandemi COVID-19, lapor Antara.

Imron menjelaskan, pemugaran awalnya direncanakan pada tahun 2020. Namun menurutnya, kebangkitan Taman Pataraksha direncanakan mulai tahun 2018. Ia juga menyebutkan ada Detail Engineering Design (DED) untuk kebangkitan Taman Patraksha. diselesaikan dan diserahkan kepada Badan Perlindungan Lingkungan (DLH).

Menurut Imron, DED telah mengidentifikasi Taman Patraksh sebagai ruang publik yang dapat melayani kebutuhan seni. “Mereka berencana membangun panggung seni di taman itu,” imbuhnya.

Meski masyarakat masih skeptis Mercusuar Alun Alun runtuh akibat hujan lebat, namun hingga 26 Desember 2023, Gunung Semeru dilaporkan mengalami banjir lahar dingin akibat kondisi cuaca serupa, menurut tim Surabaya.

Gufron Alvi, petugas posko pemantauan gunung berapi Semeru, mengatakan, pengamatan aktivitas seismik Gunung Semeru antara pukul 12.00-18.00 WIB pada 25 Desember 2023 menunjukkan telah terjadi gempa banjir.

Sedangkan untuk pengamatan seismik tercatat 15 kali gempa dengan amplitudo 11-22 mm dan durasi aktivitas seismik 68-145 detik. Kemudian terjadi gempa guguran dengan amplitudo 6 mm dan durasi gempa 68 detik.

Aktivitas di gunung tertinggi Pulau Jawa itu juga menunjukkan terjadi dua kali gempa dengan amplitudo 8 mm dan durasi 47-53 detik. Selanjutnya terjadi dua kali gempa tektonik jarak jauh dengan magnitudo 10–28 mm, S-P 18–26 detik, durasi seismik 49–97 detik.

“Untuk pengamatan visual, gunung berapi 0-III terlihat jelas selama tidak diselimuti kabut. Tidak terlihat asap dari kawah. Cuaca cerah atau hujan, angin ringan hingga sedang dari utara dan timur laut,” dia berkata. .

Sementara itu, jalur pendakian Gunung Gede Pangarango di Jawa Barat juga ditutup sementara. Menurut Balai Taman Nasional, keputusan tersebut diambil setelah melihat kondisi cuaca ekstrem dan dalam rangka pemulihan ekosistem di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Merujuk unggahan Instagramnya tertanggal 19 Desember 2023, ia mendapat informasi bahwa jalur Gunung Gede Pangarango akan ditutup mulai 31 Desember 2023 hingga 31 Maret 2023. Batas waktu pembayaran paling lambat tanggal 28 Desember 2023 pukul 22.00 WIB,” kenangnya.

Seluruh lokasi wisata pendakian dan banyak tempat wisata pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani juga ditutup sementara. Kabar tersebut disampaikan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Lombok Timur, Kepulauan Sunda Kecil Barat (NTB) pada 21 Desember 2023.

Penutupan dilakukan mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2024, kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedi Esriadi melalui keterangan tertulis di Mataram, 21 Desember 2023.

Jalur trekking TNGR yang ditutup: Jalur trekking Sembalun, jalur trekking Toreyan, jalur trekking Tete Batu, jalur trekking Ek Berik, jalur trekking Timbanum, dan jalur trekking Senaru. Sedangkan tempat wisata non pendakian adalah Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur; Air Terjun Myung Polak, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur; Air Terjun Mangku Shakti melintasi Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur; dan Desa Sambik Ellen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Baca selengkapnya…

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita

To Top